Selasa, 26 Agustus 2014

Penjelasan tentang manusia purba dan jenisnya

                                           
                      JENIS - JENIS MANUSIA PURBA
                                         
Welcome to my Blog Guys! 
 Saya akan menjelaskan tentang jenis - jenis manusia purba guys !
Ok guys cekidot!!

          Dalam hal penemuan fosil manusia purba, Indonesia menempati posisi yang penting, sebab fosil-fosil manusia purba yang ditemukan Indonesia berasal dari semua kala Pleistosen sehingga tampak jelas perkembangan fisik manusia purba tersebut. Penemuan fosil-fosil manusia purba ini memiliki peran penting dalam mempelajari periode pra-aksara. Manusia-manusia purba yang ditemukan di Indonesia adalah sebagai berikut.

A. Homo

1. Homo Mojokertensis
 
Kaum Homo Mojokertensis (manusia kera dari Mojokerto)
Fosilnya ditemukan di Perning (Mojokerto) Jawa Timur tahun 1936 - 1941.Fosil kaum homo yang ini ditemukan Von Koenigswald..

2. Homo Robustus
 
arti dari Robustus itu sendiri adalah manusia kera yang besar dan kuat tubuhnya ditemukan tahun 1936 di Sangiran lembah Sungai Bengawan Solo.Fosil kaum homo yang ini ditemukan Von Koenigswald..

3. Homo Sapiens
 
Jenis kaum homo yang ini telah memiliki bentuk tubuh yang sama dengan manusia sekarang dan juga memiliki sifat seperti manusia sekarang tetapi masih memiliki Kehidupan yang sangat sederhana, dan tentunya hidup mengembara(nomaden). Jenis Kaum Homo sapiens yang ditemukan di Indonesia ada 2 yaitu:
- homo Soloensis
- homo sapiens wajakensis



  • Homo soloensis
 
Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu.
Volume otaknya mencapai 1300 cc.

Menurut Von Koenigswald makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh sebagian ahli, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.


  • Homo Wajakensis
 
Fosil Homo wajakensis ditemukan oleh Van Riestchoten pada tahun 1889 di desa Wajak, Tulungagung. Fosil ini kemudian diteliti oleh Eugene Dubois. Temuan fosil ini merupakan temuan fosil manusia purba pertama yang dilaporkan berasal dari Indonesia.

Fosil Homo Wajakensis mempunyai tinggi badan sekitar 130—210 cm, dengan berat badan antara 30-150 kg. Volume otaknya mencapai 1300 cc Manusia purba jenis ini hidup antara 40.000 —25.000 tahun yang lalu, pada lapisan Pleistosen Atas. Apabila dibandingkan jenis sebelu mnya, Homo Wajakensis menunjukkan kemajuan.

Makanannya sudah dimasak walaupun masih sangat sederhana. Tengkorak Homo Wajakensis memiliki banyak persamaan dengan tengkorak penduduk asli Australia, Aborigin. Oleh karena itu, Eugene Dubois menduga bahwa Homo WajakensIs termasuk dalam ras Australoide, bernenek moyang Homo Soloensis dan menurunkan bangsa Aborigin. Fosil Homo Wajakensis juga memiliki kesamaan dengan fosil manusia Niah di Serawak Malaysia, manusia Tabon di Palawan, Filipina, dan fosil-fosil Australoid dari Cina Selatan, dan Australia Selatan.
Manusia Purba di Indonesia
1. Meganthropus Paleojavanicus
 
Fosil Meganthropus Paleojavanicus ditemukan oleh Von Koenigswald di Sangiran, lembah Bengawan Solo pada tahun 1936-941. Fosil ini berasal dari lapisan Pleistosen Bawah. Meganthropus memiliki badan yang tegap dan rahang yang besar dan kuat. Mereka hidup dengan cara mengumpulkan makanan (food gathering) makanan mereka utamanya berasal dari tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Sebagian ahli menganggap bahwa Meganthropus sebenarnya merupakan Pithecanthropus dengan badan yang besar.

2. Pithecanthropus

 
Fosil Pithecanthropus merupakan fosil manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Fosil Pithecanthropus berasal dari Pleistosen lapisan bawah dan tengah. Mereka hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan Mereka sudah memakan segala,
tetapi makanannya belum dimasak. Pithecanthropus terdiri dari beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

a) Pithecanthropus Mojokertensis
 
Fosil Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan oleh Von Koenigswald di desa Perning, Lembah Bengawan Solo Mojokerto, Jawa Timur pada lapisan Pleistosen Bawah. Temuan tersebut berupa fosil anak-anak berusia sekitar 5 tahun. Makhluk ini diperkirakan hidup sekitar 2,5 sampai 2,25 juta tahun yang lalu. Pithecanthropus Mojokertensis Berbadan tegap, mukanya menonjol ke depan dengan kening yang tebal dan tulang pipi yang kuat.

b) Pithecanthropus Robustus
 
Fosil jenis ini ditemukan oleh Weidenreich dan Von Koenigswald pada tahun 1939 di Trinil, Lembah Bengawan Solo. Fosil ini berasal dari lapisan Pleistosen Bawah. Von Koenigswald menganggap fosil ini sejenis dengan Pithecanthropus Mojokertensis.

c) Pithecanthropus Erectüs
 
Fosil jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois di desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur, pada tahun 1890 berasal dari lapisan Plestosen Tengah. Mereka hidup sekitar satu juta sampai satu setengah juta tahun yang lalu. Pithecanthropus Erectus berjalan tegak dengan badan yang tegap dan alat pengunyah yang kuat. Volume otak Pithecanthropus mencapai 900 cc. Volume otak manusia modern lebih dari 1000 cc, sedangkan volume otak kera hanya 600 cc.

Jadi itu saja yang dapat saya jelaskan guys! 
Kurang atau lebihnya saya minta maaf, Saya akan membuat lebih banyak blog semampu saya!
Blog selanjutnya akan saya buat pada tanggal 29 Agustus Guys !!
Jadi tetap lihat blog - ku ya!
Wr.Wb 

 
Peninggalan Zaman Prasejarah Indonesia – Pada kesempatan kali ini, Kata Ilmu share tentang Peninggalan Zaman Prasejarah Indonesia. Zaman Prasejarah tidak meninggalkan bukti-bukti berupa tulisan. Zaman prasejarah hanya meninggalkan benda-benda atau alat-alat hasil kebudayaan manusia. Peninggalan seperti itu disebut dengan artefak. Artefak dari zaman prasejarah terbuat dari batu (Zaman batu atau teknologi zaman batu) tanah liat dan perunggu.
Berikut ini peninggalan zaman prasejarah di Indonesia:
Kapak Genggam
Disebut juga dengan kapak perimbas. Alat ini berupa batu yang dibentuk menjadi semacam kapak. Teknik pembuatannya masih kasar, bagian tajam hanya pada satu sisi. Alat tersebut belum bertangkai, dan digunakan dengan cara digenggam. Tempat ditemukannya antara lain di Lahat Sumsel, Kalianda Lampung, Awangbangkal Kalsel, Cabbenge Sulsel dan trunyan Bali.
Alat Serpih
Merupakan batu pecahan sisa pembuatan kapak genggam yang dibentuk menjadi tajam. Alat tersebut berfungsi sebagai serut, gurdi, penusuk dan pisau. Tempat ditemukannya di Punung, Sangiran, dan Ngandong (lembah Sungai Bengawan Solo); Gombong Jateng; lahat; Cabbenge; dan Mengeruda Flores NTT.
Sumatralith
Nama lainnya adalah Kapak genggam Sumatera. Teknik pembuatannya lebih halus dari kapak perimbas. Bagian tajam sudah di kedua sisi. Cara menggunakannya masih digenggam. Tempat ditemukannya di Lhokseumawe Aceh dan Binjai Sumut.
Beliung persegi
Merupakan alat dengan permukaan memanjang dan berbentuk persegi empat. Seluruh permukaan alat tersebut telah digosok halus. Sisi pangkal diikat pada tangkai, sisi depan diasah sampai tajam. Beliung persegi berukuran besar berfungsi sebagai cangkul. Sedangkan yang berukuran kecil berfungsi sebagai alat pengukir rumah atau pahat. Tempat ditemukan di Sumatera, jawa, bali, Lombok dan Sulawesi.
Kapak Lonjong
Merupakan alat berbentuk lonjong. Seluruh permukaan alat tersebut telah digosok halus. Sisi pangkal agak runcing dan diikat pada tangkai. Sisi depan  lebih melebar dan diasah sampai tajam. Alat ini digunakan untuk memotong kayu dan berburu. Ditemukan di Sulawesi, Flores, Tanimbar, maluku dan papua.
Mata panah
Merupakan alat berburu yang sangat urgent. Sealin untuk berburu, mata panah digunakan untuk menangkap ikan, mata panah dibuat bergerigi. Selain terbuat dari batu, mata panah juga terbuat dari tulang. Ditemukan di Gua Lawa, Gua Gede, Gua petpuruh (Jatim), Gua Cakondo, Gua Tomatoa kacicang, Gua Saripa (sulsel).
Alat dari tanah liat

Alat dari tanah liat antara lain Gerabah, alat ini dibuat secara sederhana, tapi pada masa perundagian alat tersebut dibuat dengan teknik yang lebih maju.
Bangunan megalithik
Bangunan megalithik adalah bangunan-bangunan yang terbuat dari batu besar didirikan untuk keperluan kepercayaan. Untuk detailnya mohon kunjungi Disini.
Alat perunggu
Demikianlah postingan tentang Peninggalah Zaman Prasejarah Indonesia, semoga bermanfaat tentunya
- See more at: http://www.katailmu.com/2011/03/peninggalan-zaman-prasejarah-indonesia.html#sthash.OJ6gd5b6.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar