JENIS - JENIS MANUSIA PURBA
Welcome to my Blog Guys!
Saya akan menjelaskan tentang jenis - jenis manusia purba guys !
Ok guys cekidot!!
Dalam hal penemuan fosil manusia purba, Indonesia menempati posisi yang penting, sebab fosil-fosil manusia purba yang ditemukan Indonesia berasal dari semua kala Pleistosen sehingga tampak jelas perkembangan fisik manusia purba tersebut. Penemuan fosil-fosil manusia purba ini memiliki peran penting dalam mempelajari periode pra-aksara. Manusia-manusia purba yang ditemukan di Indonesia adalah sebagai berikut.
A. Homo
1. Homo Mojokertensis
Kaum Homo Mojokertensis (manusia kera dari Mojokerto)
Fosilnya ditemukan di Perning (Mojokerto) Jawa Timur tahun 1936 - 1941.Fosil kaum homo yang ini ditemukan Von Koenigswald..
2. Homo Robustus
arti dari Robustus itu sendiri adalah manusia kera yang besar dan kuat tubuhnya ditemukan tahun 1936 di Sangiran lembah Sungai Bengawan Solo.Fosil kaum homo yang ini ditemukan Von Koenigswald..
3. Homo Sapiens
Jenis kaum homo yang ini telah memiliki bentuk tubuh yang sama dengan manusia sekarang dan juga memiliki sifat seperti manusia sekarang tetapi masih memiliki Kehidupan yang sangat sederhana, dan tentunya hidup mengembara(nomaden). Jenis Kaum Homo sapiens yang ditemukan di Indonesia ada 2 yaitu:
- homo Soloensis
- homo sapiens wajakensis
- Homo soloensis
Volume otaknya mencapai 1300 cc.
Menurut Von Koenigswald makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh sebagian ahli, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.
- Homo Wajakensis
Fosil Homo Wajakensis mempunyai tinggi badan sekitar 130—210 cm, dengan berat badan antara 30-150 kg. Volume otaknya mencapai 1300 cc Manusia purba jenis ini hidup antara 40.000 —25.000 tahun yang lalu, pada lapisan Pleistosen Atas. Apabila dibandingkan jenis sebelu mnya, Homo Wajakensis menunjukkan kemajuan.
Makanannya sudah dimasak walaupun masih sangat sederhana. Tengkorak Homo Wajakensis memiliki banyak persamaan dengan tengkorak penduduk asli Australia, Aborigin. Oleh karena itu, Eugene Dubois menduga bahwa Homo WajakensIs termasuk dalam ras Australoide, bernenek moyang Homo Soloensis dan menurunkan bangsa Aborigin. Fosil Homo Wajakensis juga memiliki kesamaan dengan fosil manusia Niah di Serawak Malaysia, manusia Tabon di Palawan, Filipina, dan fosil-fosil Australoid dari Cina Selatan, dan Australia Selatan.
Manusia Purba di Indonesia
1. Meganthropus Paleojavanicus
Fosil Meganthropus Paleojavanicus ditemukan oleh Von Koenigswald di
Sangiran, lembah Bengawan Solo pada tahun 1936-941. Fosil ini berasal
dari lapisan Pleistosen Bawah. Meganthropus memiliki badan yang tegap
dan rahang yang besar dan kuat. Mereka hidup dengan cara mengumpulkan
makanan (food gathering) makanan mereka utamanya berasal dari
tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Sebagian ahli menganggap bahwa
Meganthropus sebenarnya merupakan Pithecanthropus dengan badan yang
besar.
2. Pithecanthropus
Fosil Pithecanthropus merupakan fosil manusia purba yang paling banyak
ditemukan di Indonesia. Fosil Pithecanthropus berasal dari Pleistosen
lapisan bawah dan tengah. Mereka hidup dengan cara berburu dan
mengumpulkan makanan Mereka sudah memakan segala,
tetapi makanannya belum dimasak. Pithecanthropus terdiri dari beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
a) Pithecanthropus Mojokertensis
Fosil Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan oleh Von Koenigswald di
desa Perning, Lembah Bengawan Solo Mojokerto, Jawa Timur pada lapisan
Pleistosen Bawah. Temuan tersebut berupa fosil anak-anak berusia sekitar
5 tahun. Makhluk ini diperkirakan hidup sekitar 2,5 sampai 2,25 juta
tahun yang lalu. Pithecanthropus Mojokertensis Berbadan tegap, mukanya
menonjol ke depan dengan kening yang tebal dan tulang pipi yang kuat.
b) Pithecanthropus Robustus
Fosil jenis ini ditemukan oleh Weidenreich dan Von Koenigswald pada
tahun 1939 di Trinil, Lembah Bengawan Solo. Fosil ini berasal dari
lapisan Pleistosen Bawah. Von Koenigswald menganggap fosil ini sejenis
dengan Pithecanthropus Mojokertensis.
c) Pithecanthropus Erectüs
Fosil jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois di desa Trinil, Ngawi, Jawa
Timur, pada tahun 1890 berasal dari lapisan Plestosen Tengah. Mereka
hidup sekitar satu juta sampai satu setengah juta tahun yang lalu.
Pithecanthropus Erectus berjalan tegak dengan badan yang tegap dan alat
pengunyah yang kuat. Volume otak Pithecanthropus mencapai 900 cc. Volume
otak manusia modern lebih dari 1000 cc, sedangkan volume otak kera
hanya 600 cc.
Jadi itu saja yang dapat saya jelaskan guys!
Kurang atau lebihnya saya minta maaf, Saya akan membuat lebih banyak blog semampu saya!
Blog selanjutnya akan saya buat pada tanggal 29 Agustus Guys !!
Jadi tetap lihat blog - ku ya!
Wr.Wb
1. Meganthropus Paleojavanicus
2. Pithecanthropus
tetapi makanannya belum dimasak. Pithecanthropus terdiri dari beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
a) Pithecanthropus Mojokertensis
b) Pithecanthropus Robustus
c) Pithecanthropus Erectüs
Jadi itu saja yang dapat saya jelaskan guys!
Kurang atau lebihnya saya minta maaf, Saya akan membuat lebih banyak blog semampu saya!
Blog selanjutnya akan saya buat pada tanggal 29 Agustus Guys !!
Jadi tetap lihat blog - ku ya!
Wr.Wb
Peninggalan Zaman Prasejarah Indonesia – Pada kesempatan kali ini, Kata Ilmu share tentang Peninggalan Zaman Prasejarah Indonesia.
Zaman Prasejarah tidak meninggalkan bukti-bukti berupa tulisan. Zaman
prasejarah hanya meninggalkan benda-benda atau alat-alat hasil
kebudayaan manusia. Peninggalan seperti itu disebut dengan artefak.
Artefak dari zaman prasejarah terbuat dari batu (Zaman batu atau
teknologi zaman batu) tanah liat dan perunggu.
Berikut ini peninggalan zaman prasejarah di Indonesia:
Kapak Genggam
Disebut
juga dengan kapak perimbas. Alat ini berupa batu yang dibentuk menjadi
semacam kapak. Teknik pembuatannya masih kasar, bagian tajam hanya pada
satu sisi. Alat tersebut belum bertangkai, dan digunakan dengan cara
digenggam. Tempat ditemukannya antara lain di Lahat Sumsel, Kalianda
Lampung, Awangbangkal Kalsel, Cabbenge Sulsel dan trunyan Bali.
Alat Serpih
Merupakan
batu pecahan sisa pembuatan kapak genggam yang dibentuk menjadi tajam.
Alat tersebut berfungsi sebagai serut, gurdi, penusuk dan pisau. Tempat
ditemukannya di Punung, Sangiran, dan Ngandong (lembah Sungai Bengawan
Solo); Gombong Jateng; lahat; Cabbenge; dan Mengeruda Flores NTT.
Sumatralith
Nama
lainnya adalah Kapak genggam Sumatera. Teknik pembuatannya lebih halus
dari kapak perimbas. Bagian tajam sudah di kedua sisi. Cara
menggunakannya masih digenggam. Tempat ditemukannya di Lhokseumawe Aceh
dan Binjai Sumut.
Beliung persegi
Merupakan
alat dengan permukaan memanjang dan berbentuk persegi empat. Seluruh
permukaan alat tersebut telah digosok halus. Sisi pangkal diikat pada
tangkai, sisi depan diasah sampai tajam. Beliung persegi berukuran besar
berfungsi sebagai cangkul. Sedangkan yang berukuran kecil berfungsi
sebagai alat pengukir rumah atau pahat. Tempat ditemukan di Sumatera,
jawa, bali, Lombok dan Sulawesi.
Kapak Lonjong
Merupakan
alat berbentuk lonjong. Seluruh permukaan alat tersebut telah digosok
halus. Sisi pangkal agak runcing dan diikat pada tangkai. Sisi depan
lebih melebar dan diasah sampai tajam. Alat ini digunakan untuk memotong
kayu dan berburu. Ditemukan di Sulawesi, Flores, Tanimbar, maluku dan
papua.
Mata panah
Merupakan
alat berburu yang sangat urgent. Sealin untuk berburu, mata panah
digunakan untuk menangkap ikan, mata panah dibuat bergerigi. Selain
terbuat dari batu, mata panah juga terbuat dari tulang. Ditemukan di Gua
Lawa, Gua Gede, Gua petpuruh (Jatim), Gua Cakondo, Gua Tomatoa
kacicang, Gua Saripa (sulsel).
Alat dari tanah liat
Alat
dari tanah liat antara lain Gerabah, alat ini dibuat secara sederhana,
tapi pada masa perundagian alat tersebut dibuat dengan teknik yang lebih
maju.
Bangunan megalithik
Bangunan
megalithik adalah bangunan-bangunan yang terbuat dari batu besar
didirikan untuk keperluan kepercayaan. Untuk detailnya mohon kunjungi Disini.
Alat perunggu
Demikianlah postingan tentang Peninggalah Zaman Prasejarah Indonesia, semoga bermanfaat tentunya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar